Stadium Generale -2
Pembicara: Iman Soleh (Seniman)
Komunitas Celah-Celah Langit : Rumah Tumbuh, Rumah tumbuh merupakan rumah
yang bukan hanya dijadikan untuk tempat tidur saja melainkan rumah pintar, rumah
yang dapat dijadikan untuk belajar dan untuk mengabdi kepada masyarakat sehingga
kita semua tidak merasa terasing di tengah tengah masyarakatnya. Rumah yang
bukan sekedar tempat tinggal, melainkan tempat tumbuh peradaban. Rumah tumbuh
berada di Bandung tepatnya di sekitar Terminal Ledeng. Apapun di Bandung
insyaallah ada, Bandung pun dikelilingi oleh gunung-gunung, baik di sebelah
timur, barat , utara dan selatan. Daerah utara terdapat Gunung Tangkuban
Perahu, daerah timur tedapat Gunung Manglayang dan di daerah selatan terdapat
Gunung Malabar. Bandung disebut juga kota kuliner, Bandung disebut juga sebagai
Kota Pariwisata . Bandung memiliki 2 sebutan besar yaitu Kota Pendidikan dan
Kesenian. Sebagai kota aktif dan kreatif pada tahun 2019, terdapat pertunjukan
di dua gedung kesenian Bandung yang diantaranya Gd. Dewi Asri dan Gd. Sunan Ambu sebanyak 235
pertunjukan. Film, Seni Rupa, dan Sastra tidak dalam jumlah tersebut. Dalam
bidang pendidikan terdapat 12 PTN , 5 Institut, 24 Universitas, 21 Politeknik,
62 sekolah tinggi, 30 akademi. Dengan demikian terdapat 154 lembaga pendidikan
tinggi dan jumlah ini belum termasuk PT dalam kategori kecil dan tempat kursus.
Kebudayaan Baru memberikan pengaruh perubahan tingkah laku manusia,
makanan, nama jalan, dan tempat, sebagai contohnya nama tempat seperti Cirateun
Peuntas sekarang tidak begitu terkenal nama tersebut dan sekarang lebih dikenal
dengan sebutan Eldorado, karena memang beberapa pengaruh seperti kehadiran
manusia dari berbagai etnik, budaya, agama dsb. Rumah Tumbuh berada di Ledeng,
Ledeng dulu bernama Cidadap Hilir, saat itu di Cidadap Hilir tumbuh beragam
kesenian diantaranya: Wayang Golek, Calung dll.
Komunitas Celah Celah Langit : Rumah Tumbuh didirikan pada tanggal 22 Mei 1998, namun
kegiatan sudah berlangsung sejak tahun 1985. Di tanah milik keluarga besar Haji
Mas’ad, Komunitas CCL berdiri sebagai bentuk kebun, dengan halaman rumah yang
dikelilingi kos mahasiswa dan berasal dari berbagai tempat di Indonesia. Seiring
berjalannya waktu, komunitas CCL menjadi tempat silang budaya untuk saling
mengerti dan memahami, selain itu jika tidak sedang pandemi Komunitas CCL
rencananya akan mengundang 20 Siswa SMA dari mulai Aceh hingga Papua untuk
tinggal disana selama 1 bulan full disana mereka akan diajarkan kesenian,
menulis, sastra, teater dsb. Kegiatan kegiatan Celah-Celang langit : Film,
Musik, Sastra, dan Teater. Keempat unsur ini saling berkaitan dengan teater
sebagai induknya.
Closing Statement :
Tetap menghormati dan bersyukurlah karena kita berbeda tetapi belajarlah pada keberbedaan itu dengan tujuan memberi kekayaan pada batiniah kita, pemikiran yang lebih tinggi dari sekedar apa yang kita butuhkan. Belajarlah pada hidup untuk memperkaya hati kita - Iman Soleh
Resume Oleh : Alvaz Adnan Naufal 15119078 (Teknik Geodesi dan Geomatika ITB)