Stadium Generale -1
Pembicara : Dr. Ir. Syarif Hidayat, M.T.
Di awali dengan artikel Pabrik Otomotif Indonesia diminta bikin ventilator untuk Pasien Corona, dan pada tanggal 28 Maret 2020 tepatnya hari sabtu pemerintah Indonesia meminta pabrik pabrik otomotif untuk membuat ventilator untuk pasien corona, tak hanya di Indonesia sama halnya di luar negeri seperti Inggris pun pabrik pabrik otomotif diminta untuk membuat ventilator, di Amerika pun sama, dan MIT pun menerjunkan tim untuk membuat ventilator. Saat itu kondisi memang sangat genting, ITB pun lockdown. Saat itu hampir seluruh dunia butuh ventilator, tidak hanya Indonesia saja.
Salah satu fungsi Vent-I memberi bantuan pernafasan
kepada pasiennya yang sulit bernafas. Seperti yang telah kita ketahui bahwa
salah satu simton covid-19 yaitu membuat alveoli kita tidak berfungsi karena
dibanjiri dengan lendir yang lengket sehingga alveoli tidak dapat berkembang,
dengan demikian tidak dapat menyerap oksigen, dengan demikian seterusnya
menyebabkan efek yang spiraling karena Oksigen kurang maka terjadi kegagalan
multifungsi organ.
Pengembangan Vent-I, dimulai dari tanggal 23 Maret 2020
projek dimulai, kemudian seminggu selanjutnya tepatnya pada tanggal 30 Maret
2020 Nama Vent-I diperkenalkan, dan butuh waktu 1 Bulan untuk lulus uji (23
Maret-22 April 2020), meliputi uji keamanan serta uji ketahanan, dan 1 bulan
kemudian lulus uji klinis.
Rancang Bangun
Vent-I ,Rancangan harus dapat diproduksi secara cepat dan massal serta
terjangkau
Kriteria nya sebagai berikut.
- Mudah di buat, mudah di gunakan.
- Menghindari komponen yang sulit di peroleh di pasaran.
- Melakukan rekayasa pembuatan komponen.
- Komponen sedapat mungkin di produksi di dalam negeri.
Selanjutnya varian awal yang di kembangkan yaitu
Ventilator CPAP, ventilator jenis Continuous Positive Airway Pressure. Fungsi CPAP yaitu memberikan tekanan konstan ke
paru-paru secara konstan agar paru-paru tetap mengembang.
Produksi Vent-I tersebar tidak hanya di satu tempat,
komponen komponen utama di produksi di Polman kemudian perakitan sebagian besar
di lakukan di Polban, Polman , PTDI dan ada yang di Kudus, dan setelah
dilakukan Quality Control di Salman kemudian dilakukan Uji ketahanan, dan
selanjutnya dimasukan ke mesin sterilisasi dan terakhir pengepakan.
Update 2021
- Produksi Vent-I di Panasonic Health Care.
- Pertama dalam sejarah: Barang ciptaan Indonesia
diproduksi perusahaan Jepang.
Kita punya rasa takut tetapi kita tidak boleh
didikte oleh rasa takut karena sesungguhnya ketika kita melakukan peperangan
dengan siapapun dengan golongan manapun dengan bangsa manapun, bukan luka atau
kematian lah yang membuat kita kalah melainkan dikte dari rasa takut lah yang
membuat kalah- Dr. Ir. Syarif Hidayat,
M.T.
Lesson
Learned: Ekosistem Invensi Teknologi
User, user diperlukan untuk memberikan voice of costumer ; Investor, Dalam
Vent-I investornya adalah Masyarakat ;
Inventor, dalam Vent-I invetor nya dari ITB, UNPAD, dan Salman;Toolmaker dan
;Programemer (pada zaman sekarang). Semuanya akan berjalan jika ada
entrepreneur. Serta untuk sampai ke pasar Ekosistem Inovasi Teknologi, kita
butuh Trader ( orang yang jago jualan), Fabricator, Invensi, Investor, Regulator
Peran
media komunikasi
Dalam kasus Vent-I sangat dimungkinkan media sosial,
walaupun sekarang media sosial banyak kasus noise nya tetapi media sosial juga
memiliki sisi positifyang memungkinkan kita untuk berkolaborasi.
Perubahan
Model Inovasi
Kedepan Inovasi itu sebagian besar di seluruh dunia akan
banyak di kreasikan oleh start up company (pribadi- pribadi).
Resume oleh : Alvaz Adnan Naufal (Teknik Geodesi dan Geomatika ITB)
No comments:
Post a Comment