Stadium Generale 12
Pembicara : Nurul
Ghufron (Wakil Ketua KPK)
Pertama Pak Nurul Ghufron menjelaskan pentingnya integritas bukan hanya
kepada bangsa dan negara bukan hanya kepada masyarakat bahkan kepada komunitas
dan kepada diri kita sendiri, kemudian Pak Nurul Ghufron juga menjelaskan mengenai
keluarga pasien positif corona yang tidak jujur (tidak memiliki integritas)
sehingga berdampak pada 53 paramedis RS
Sardjito menjalani Tes Swab. Inilah salah satu bukti penting tentang pentingnya
kejujuran, bukan hanya tentang uang, karir dsb tetapi bahkan nyawa. Integritas
berarti keselarasan pikiran, perkataan dan perbuatan dengan standar
norma/hukum/nilai yang berlaku. Di dunia kerja yang langka saai itu bukan
manusianya yang langka tetapi saat ini yang kurang adalah manusia/makhluk yang berintegritas. Mau sukses: Bangun
Integritas, tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa integritas, dan tidak ada
integritas yang tidak akan membawa kita kepada kesuksesan. Integritas itulah
sukses dan jalan sukses itu sendiri. Bung hatta pernah berkata “Kurang cerdas
dapat diperbaiki dengan belajar. Krang cakap dapat dihilangkan dengan
pengalaman. Namun tidak jujur sulit diperbaiki”. 9 nilai integritas antikorupsi jujur, peduli , mandiri, disiplin, tanggung
jawab, adil, berani, sederhana, dan kerja keras. Minimalnya untuk berintegritas
jujur terlebih dahulu dengan kejujuran nanti akan membuat kepedulian.
Pak Ghufron juga menjelaskan mengenai Indeks Persepsi Korupsi (IPK) ,
menunjukan penilaian responden terhadap risiko korupsi dan efektifitas
pemberantasan korupsi yang dilakukan transparency Internasional Indonesia, skor
IPK tinggi menunjukan bahwa negara tersebut memiliki risiko kejadian korupsi
yang rendah. Pada tahun 2020 indonesia berada di urutan 102 dengan 32 poin dari
180 negara. Dampak korupsi yaitu dapat merusak pasar, harga, dan persaingan
usaha yang sehat, kemudian yang kedua yaitu meruntuhkan hukum, menurunkan
kualitas hidup/ pembangunan berkelanjutan, merusak proses demokrasi,
pelanggaran HAM dan menyebabkan
kejahatan lain berkembang. Korupsi menyebabkan dampak sosial juga yaitu menyebabkan
nilai uang yang dikorupsi semakin rendah padahal masyarakat sulit untuk
memperoleh uang. Korupsi bukan hanya terjangkit pada senior senior ternyata
kaum muda juga melakukan korupsi. Korupsi dirumuskan dalam 30 jenis tipikor
dikelompokkan menjadi 7 jenis besar yaitu kerugian keuangan negara, penggelapan
dalam jabatan, perbuatan curang, pemerasan, gratifikasi, benturan kepentingan
dalam pengadaan, dan suap menyuap. Bentuk konflik kepentingan di dunia kerja
diantaranya menerima gratifikasi, perangkapan jabatan, akses khusus, penilaian
suatu objek kualifikasi , pengawasan tidak mengikuti prosedur, informasi
rahasia, dan menentukan sendiri besarnya gaji. Pentingnya pendidikan anti
korupsi tidak hanya bisa diajarkan dan dieramahkan tetapi perlu di
implementasikan (pembiasaan), strategi pemberantasan korupsi yaitu mengabdi
untuk kepentingan bersama, bersatu untuk padu peradaban harus diurus, wewenang
kita pasrahkan kepada pemerintah. Adapun tugas dan target KPK adalah melindungi
agar keuangan negara dan fasilitas negara efektif dan efisien, melindungi agar
hak sosial politik terlaksana secara adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan layanan publik, melindungi segenap warga dan negara aman dan selamat.
Resume Oleh : Alvaz Adnan Naufal 15119078 (Teknik Geodesi dan Geomatika ITB 2019)
No comments:
Post a Comment