Resensi Buku Cinta Dari Ufuk Timur
Identitas buku
Judul
Buku: Cinta Dari Ufuk Timur
Penulis
: Didik Sedyadi
Penerbit
: Penebar Media Pustaka
Design:
Edi
Tebal
buku : 228 Halaman
Latar Belakang
Saya memilih buku ini karena merasa penasaran
, ya memang begitu kenyataannya ketika melihat judul yang tertera dalam buku
kumpulan cerpen tersebut yang ditulis oleh guru matematika saya sendiri,
mungkin tidak sebatas judul, di bagian belakang terselip kata kata yang sangat
indah yang menjadi daya tarik untuk saya baca.
Profil Penulis
Didik sedyadi, lahir pada 22 desember
1964. Laki laki kelahiran purbalingga Jawa tengah kini bermukim di Majalengka
Jawa barat sejak tahun 1990.
Guru matematika di SMAN 1 Majalengka
ini memang punya hobby menulis. Pengalaman menulisnya diantaranya : Tulisan
pertama dimuat di Koran Parikesit Solo(1978) ketika kelas 1 SMP.
Penulis yang termasuk aktivis sastra jawa , namanya tercatat
dalam buku Antologi B iografi pengarang
sastra jawa modern- Susunan tim peneliti sastra bahasa Yogyakarta terbitan
Adiwacana Yogyakarta (2006).
Untuk mengabadikan karya karya fiksi
yang ditulisnya, tiga buah buku telah diterbitkan yaitu Novel kyai keramat(2014), kumpulan cerpen pelarian gang Dolly (2015),
kumpulan cerpen Fira Haruskah Kutunggu kau di Sorga (2016).
Penulis kini tinggal bersama
keluarga , satu isteri dan satu anak. Isteri guru matematika SMP, satu anak
kini sedang menimba ilmu di program S2 Matematika ITB Bandung. Begitu rumitnya
rumah penuh matematika , fiksi lah untuk menjernihkan pikirannya.
Sinopsis
Di dalam buku ini dikisahkan seorang
gadis bernama Haifa Pragitya Aghniya yang menjadi salah satu mahasiswa
perguruan tinggi di Indonesia yang mengambil jurusan matematika, Ia memiliki
sahabat yang bernama I’ah. Saat itu pengumuman hasil ujian akhir semester (UAS)
akan diumumkan, kedua gadis tersebut bergegas untuk melihat pengumuman tersebut
namun kejadian yang na’as menimpa Haifa yang tidak disangka sangka mendapat
nilai E dalam mata kuliah Geometri Analitik Ruang padahal sebelumnya Haifa
mendapat nilai yang sangat baik di mata kuliah Geometri Analitik Datar. Mendengar
hal itu Haifa ingin sekali bertemu dengan dosen muda yaitu pak Emhar namun apa
daya pak Emhar sedang pergi ke luar negeri.
Akhirnya Haifa memutuskan untuk
mengulang kembali mata kuliah Geometri Analitik Ruang di semester 5 karena di
semester 3 mengalami kegagalan dan sesuai dengan aturan yang berlaku di
universitas tersebut jika ingin mengulang maka harus di semester ganjil, saat
itu haifa mulai masuk kuliah namun sesaat pulang pak Emran menemui Haifa dan
berbicara kepadanya agar mengambil hasil UAS di semester sebelumnya dan saat
itu Haifa menuruti kemauan nya dan saat itu pula Haifa segera menunjukan hasil
UAS nya yang mendapat nilai 98 dengan predikat A dan menunjukan bahwa dalam
nilai tersebut itu bukan lingkaran tetapi bentuk hati saat ditunjukan fakta
tersebut muka Haifa memerah, gambar hati ,ya sebuah simbol yang tak pernah
terpikir sebelumnya oleh Haifa.
Suatu waktu ,2024 perhelatan akbar
pernikahan Haifa dan Emhar Sasmita yang telah menyunting Haifa Pragitya, lalu
pak Emhar menjelaskan maksud dari dirinya memberi nilai E pada Haifa, maksud
nya agar Haifa bisa bertemu lagi dengan pak Emhar dan bisa mengulang untuk yang
kedua kalinya.
Kelebihan
Terdapat
kata kata yang sangat indah dan sesuatu yang terduga yang membuat penasaran
pembacanya, cerita sulit ditebak dan menggunakan latar yang cocok dan mudah
diketahui sehingga dapat dibayangkan, selain itu kisah yang diceritakan dapat
menguras emosi dan pikiran pembaca dan buku kumpulan cerpen ini sangat cocok
dibaca kalangan remaja.
Kekurangan
Gambar
dalam buku tersebut tidak berwarna dan kurang begitu jelas.
Unsur intrinsik
Tema : Pendidikan
Tokoh : Haifa,
I’ah , dan Pak Emhar Sasmita
Alur : Maju
Mundur ( Alur campuran)
Latar : Waktu:
Siang ,pagi, dan sore.
Tempat : Kampus, Kampung halaman
Haifa,Ruang kerja pak Emhar sasmita.
Suasana : sedih , terharu,dan
tegang.
Sudut pandang :
Sudut pandang orang ketiga
Amanat : Kita
jangan berburuk sangka terhadap seseorang atau apapun , belum tentu orang tersebut memiliki niat buruk terhadap kita.
Unsur ekstrinsik
Nilai Budaya :
Seseorang yang merindukan kampung halaman dan ingin segera bertemu orang tua
dan sahabat.
Nilai Moral :
ketika kita mendapatkan kegagalan maka jangan berputus asa dan harus tetap
berjuang.
fyi: Buku diatas merupakan buku karangan guru matematika saya di SMANSA