"Dalam Hidup Santai Hampir Tidak Ada"

Friday, April 3, 2020

Contoh Resensi Buku

Resensi Buku Cinta Dari Ufuk Timur
Identitas buku
Judul Buku: Cinta Dari Ufuk Timur
Penulis : Didik Sedyadi
Penerbit : Penebar Media Pustaka
Design: Edi
Tebal buku : 228 Halaman
Latar Belakang
         Saya memilih buku ini karena merasa penasaran , ya memang begitu kenyataannya ketika melihat judul yang tertera dalam buku kumpulan cerpen tersebut yang ditulis oleh guru matematika saya sendiri, mungkin tidak sebatas judul, di bagian belakang terselip kata kata yang sangat indah yang menjadi daya tarik untuk saya baca.
Profil Penulis
         Didik sedyadi, lahir pada 22 desember 1964. Laki laki kelahiran purbalingga Jawa tengah kini bermukim di Majalengka Jawa barat sejak tahun 1990.
         Guru matematika di SMAN 1 Majalengka ini memang punya hobby menulis. Pengalaman menulisnya diantaranya : Tulisan pertama dimuat di Koran Parikesit Solo(1978) ketika kelas 1 SMP.
         Penulis yang termasuk aktivis sastra jawa , namanya tercatat dalam buku Antologi B iografi pengarang sastra jawa modern- Susunan tim peneliti sastra bahasa Yogyakarta terbitan Adiwacana Yogyakarta (2006).
          Untuk mengabadikan karya karya fiksi yang ditulisnya, tiga buah buku telah diterbitkan yaitu Novel kyai keramat(2014), kumpulan cerpen pelarian gang Dolly (2015), kumpulan cerpen Fira Haruskah Kutunggu kau di Sorga (2016).
               Penulis kini tinggal bersama keluarga , satu isteri dan satu anak. Isteri guru matematika SMP, satu anak kini sedang menimba ilmu di program S2 Matematika ITB Bandung. Begitu rumitnya rumah penuh matematika , fiksi lah untuk menjernihkan pikirannya.
Sinopsis
         Di dalam buku ini dikisahkan seorang gadis bernama Haifa Pragitya Aghniya yang menjadi salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia yang mengambil jurusan matematika, Ia memiliki sahabat yang bernama I’ah. Saat itu pengumuman hasil ujian akhir semester (UAS) akan diumumkan, kedua gadis tersebut bergegas untuk melihat pengumuman tersebut namun kejadian yang na’as menimpa Haifa yang tidak disangka sangka mendapat nilai E dalam mata kuliah Geometri Analitik Ruang padahal sebelumnya Haifa mendapat nilai yang sangat baik di mata kuliah Geometri Analitik Datar. Mendengar hal itu Haifa ingin sekali bertemu dengan dosen muda yaitu pak Emhar namun apa daya pak Emhar sedang pergi ke luar negeri.
        Akhirnya Haifa memutuskan untuk mengulang kembali mata kuliah Geometri Analitik Ruang di semester 5 karena di semester 3 mengalami kegagalan dan sesuai dengan aturan yang berlaku di universitas tersebut jika ingin mengulang maka harus di semester ganjil, saat itu haifa mulai masuk kuliah namun sesaat pulang pak Emran menemui Haifa dan berbicara kepadanya agar mengambil hasil UAS di semester sebelumnya dan saat itu Haifa menuruti kemauan nya dan saat itu pula Haifa segera menunjukan hasil UAS nya yang mendapat nilai 98 dengan predikat A dan menunjukan bahwa dalam nilai tersebut itu bukan lingkaran tetapi bentuk hati saat ditunjukan fakta tersebut muka Haifa memerah, gambar hati ,ya sebuah simbol yang tak pernah terpikir sebelumnya oleh Haifa.
          Suatu waktu ,2024 perhelatan akbar pernikahan Haifa dan Emhar Sasmita yang telah menyunting Haifa Pragitya, lalu pak Emhar menjelaskan maksud dari dirinya memberi nilai E pada Haifa, maksud nya agar Haifa bisa bertemu lagi dengan pak Emhar dan bisa mengulang untuk yang kedua kalinya.
Kelebihan
Terdapat kata kata yang sangat indah dan sesuatu yang terduga yang membuat penasaran pembacanya, cerita sulit ditebak dan menggunakan latar yang cocok dan mudah diketahui sehingga dapat dibayangkan, selain itu kisah yang diceritakan dapat menguras emosi dan pikiran pembaca dan buku kumpulan cerpen ini sangat cocok dibaca kalangan remaja.
Kekurangan
Gambar dalam buku tersebut tidak berwarna dan kurang begitu jelas.
Unsur intrinsik
Tema : Pendidikan
Tokoh : Haifa, I’ah , dan Pak Emhar Sasmita
Alur : Maju Mundur ( Alur campuran)
Latar : Waktu: Siang ,pagi, dan sore.
            Tempat : Kampus, Kampung halaman Haifa,Ruang kerja pak Emhar sasmita.
            Suasana : sedih , terharu,dan tegang.
Sudut pandang : Sudut pandang orang ketiga
Amanat : Kita jangan berburuk sangka terhadap seseorang atau apapun , belum tentu orang    tersebut memiliki niat buruk terhadap kita.
Unsur ekstrinsik
Nilai Budaya : Seseorang yang merindukan kampung halaman dan ingin segera bertemu orang tua dan sahabat.
Nilai Moral : ketika kita mendapatkan kegagalan maka jangan berputus asa dan harus tetap berjuang.

Anda Juga dapat melihat Sinopsis Buku Hikayat 1001 Malam 
fyi: Buku diatas merupakan buku karangan guru matematika saya di SMANSA 


No comments: